Lengan manusia, sebuah struktur muskuloskeletal yang kompleks dan serbaguna, memainkan peran krusial dalam hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari. Kemampuannya untuk melakukan gerakan yang halus dan presisi, serta menghasilkan kekuatan yang signifikan, menjadikannya subjek studi yang menarik dalam bidang anatomi, biomekanik, dan keilmuan olahraga.
Artikel ini akan mengupas tuntas lengan manusia dari perspektif anatomi, biomekanik gerakan, fungsi dalam aktivitas sehari-hari, serta prevalensi cedera yang umum terjadi.
- Anatomi Lengan Manusia Secara anatomis, "lengan" dalam konteks sehari-hari seringkali merujuk pada seluruh anggota gerak atas, dari bahu hingga ujung jari. Namun, dalam terminologi anatomi yang lebih spesifik, "lengan atas" (brachium) merujuk pada bagian antara bahu dan siku, sedangkan "lengan bawah" (antebrachium) adalah bagian antara siku dan pergelangan tangan. Artikel ini akan membahas seluruh anggota gerak atas secara komprehensif.
- Tulang (Skeleton) Kerangka lengan manusia terdiri dari beberapa tulang utama yang saling berartikulasi, memungkinkan berbagai macam gerakan:
- Tulang Belikat (Scapula): Tulang pipih berbentuk segitiga yang terletak di bagian posterior toraks. Berartikulasi dengan klavikula (tulang selangka) pada sendi akromioklavikular dan dengan humerus pada sendi glenohumeral (sendi bahu). Skapula menyediakan tempat perlekatan bagi banyak otot yang menggerakkan bahu dan lengan atas.
- Tulang Selangka (Clavicle): Tulang panjang berbentuk S yang menghubungkan skapula dengan sternum (tulang dada). Berfungsi sebagai penyangga yang menjaga lengan menjauhi batang tubuh, memberikan rentang gerak yang lebih besar.
- Tulang Lengan Atas (Humerus): Tulang panjang terbesar di lengan atas, berartikulasi dengan skapula di proksimal dan dengan radius dan ulna di distal (siku). Humerus memiliki beberapa fitur penting, termasuk kepala (caput humeri) yang berartikulasi dengan fossa glenoidalis skapula, tuberkulum mayor dan minor sebagai tempat perlekatan otot, serta epikondilus medial dan lateral di ujung distal sebagai tempat perlekatan otot-otot lengan bawah.
- Tulang Lengan Bawah (Antebrachium): Terdiri dari dua tulang panjang:
- Radius: Terletak di sisi lateral (ibu jari) lengan bawah. Kepala radius berartikulasi dengan kapitulum humeri dan insisura radialis ulna. Radius berperan penting dalam gerakan pronasi dan supinasi (memutar lengan bawah).
- Ulna: Terletak di sisi medial (kelingking) lengan bawah. Ujung proksimal ulna membentuk olekranon (siku) yang berartikulasi dengan fossa olecrani humeri, serta memiliki insisura semilunaris yang berartikulasi dengan troklea humeri.
- Tulang Pergelangan Tangan (Carpals): Delapan tulang kecil yang tersusun dalam dua baris. Dari proksimal ke distal dan lateral ke medial, baris proksimal terdiri dari skafoid, lunatum, trikuetrum, dan pisiform. Baris distal terdiri dari trapezium, trapezoideum, kapitatum, dan hamatum. Tulang-tulang ini memungkinkan gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan sirkumduksi pergelangan tangan.
- Tulang Telapak Tangan (Metacarpals): Lima tulang panjang yang membentuk kerangka telapak tangan, masing-masing berartikulasi dengan tulang karpal di proksimal dan falangs di distal.
- Tulang Jari (Phalanges): Tulang-tulang yang membentuk jari-jari. Setiap jari (kecuali ibu jari) memiliki tiga falangs: proksimal, medial, dan distal. Ibu jari (pollex) hanya memiliki dua falangs: proksimal dan distal.
- Otot (Muscles) Lebih dari 30 otot bekerja sama untuk menggerakkan lengan dan tangan, dikelompokkan berdasarkan lokasi dan fungsi utamanya:
- Otot Bahu: Kelompok otot yang mengelilingi sendi bahu dan bertanggung jawab atas berbagai gerakan lengan atas, termasuk fleksi (misalnya, deltoid anterior), ekstensi (misalnya, latissimus dorsi, teres major, deltoid posterior), abduksi (misalnya, deltoid medius, supraspinatus), adduksi (misalnya, pectoralis major, latissimus dorsi, teres major), serta rotasi internal dan eksternal (misalnya, rotator cuff muscles: supraspinatus, infraspinatus, teres minor, subscapularis).
- Otot Lengan Atas (Brachium):
- Otot Fleksor: Biceps brachii (fleksi siku dan supinasi lengan bawah), brachialis (fleksi siku utama), coracobrachialis (fleksi dan adduksi lengan atas).
- Otot Ekstensor: Triceps brachii (ekstensi siku utama).
- Otot Lengan Bawah (Antebrachium): Kelompok otot yang kompleks dan bertanggung jawab atas gerakan siku, pergelangan tangan, dan jari-jari, serta pronasi dan supinasi lengan bawah. Otot-otot ini dibagi menjadi kompartemen anterior (fleksor dan pronator) dan posterior (ekstensor dan supinator). Contohnya termasuk fleksor karpi ulnaris, fleksor karpi radialis, palmaris longus, fleksor digitorum superficialis dan profundus (di anterior), serta ekstensor karpi ulnaris, ekstensor karpi radialis longus dan brevis, ekstensor digitorum, dan ekstensor pollicis longus dan brevis (di posterior). Pronator teres dan pronator kuadratus berperan dalam pronasi, sedangkan supinator dan biceps brachii berperan dalam supinasi.
- Otot Tangan (Intrinsic Hand Muscles): Kelompok otot kecil yang terletak di dalam telapak tangan dan bertanggung jawab atas gerakan halus jari-jari, termasuk abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi, dan oposisi ibu jari. Kelompok otot ini meliputi thenar eminence (otot-otot ibu jari), hypothenar eminence (otot-otot kelingking), dan otot-otot interossei dan lumbricales.
- Sendi (Joints) Sendi-sendi di lengan memungkinkan berbagai macam gerakan:
- Sendi Bahu (Glenohumeral Joint): Sendi bola dan soket yang dibentuk oleh kepala humerus dan fossa glenoidalis skapula. Merupakan sendi dengan rentang gerak terbesar dalam tubuh manusia, memungkinkan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi internal dan eksternal, serta sirkumduksi.
- Sendi Siku (Elbow Joint): Sendi engsel kompleks yang terdiri dari tiga artikulasi dalam satu kapsul sendi:
- Humeroulnar joint: Antara troklea humeri dan insisura semilunaris ulna (fleksi dan ekstensi).
- Humeroradial joint: Antara kapitulum humeri dan kepala radius (fleksi, ekstensi, dan sedikit rotasi).
- Proximal radioulnar joint: Antara kepala radius dan insisura radialis ulna (pronasi dan supinasi).
- Sendi Radioulnar Distal: Artikulasi antara ujung distal radius dan ulna, memungkinkan pronasi dan supinasi lengan bawah.
- Sendi Pergelangan Tangan (Wrist Joint): Sendi elipsoid yang dibentuk oleh radius distal dan diskus artikularis dengan baris proksimal tulang karpal (skafoid dan lunatum). Memungkinkan fleksi, ekstensi, abduksi (deviasi radial), dan adduksi (deviasi ulnar).
- Sendi Intercarpal dan Carpometacarpal: Sendi-sendi kecil antara tulang-tulang karpal dan antara karpal dengan metakarpal, yang berkontribusi pada gerakan halus tangan. Sendi carpometacarpal ibu jari (trapeziometacarpal) adalah sendi pelana yang memungkinkan gerakan oposisi yang unik.
- Sendi Metacarpophalangeal (MCP) dan Interphalangeal (IP): Sendi engsel antara metakarpal dan falangs proksimal (MCP), serta antara falangs (IP proksimal dan distal). Memungkinkan fleksi dan ekstensi jari-jari.
- Ligamen (Ligaments) Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan tulang dengan tulang, memberikan stabilitas pada sendi dan membatasi gerakan yang berlebihan. Beberapa ligamen penting di lengan meliputi ligamen kapsular sendi bahu (glenohumeral ligaments), ligamen korakohumeral, ligamen akromioklavikular, ligamen kolateral ulnar dan radial siku, ligamen karpal, dan ligamen palmar serta dorsal pergelangan tangan.
- Saraf (Nerves) Inervasi lengan berasal dari pleksus brakialis, sebuah jaringan saraf yang berasal dari akar saraf tulang belakang C5 hingga T1. Saraf utama yang menginervasi lengan meliputi:
- Saraf Musculocutaneus: Menginervasi otot-otot fleksor lengan atas (biceps brachii, brachialis, coracobrachialis) dan memberikan sensasi pada kulit sisi lateral lengan bawah.
- Saraf Axillaris: Menginervasi otot deltoid dan teres minor, serta memberikan sensasi pada kulit bagian lateral atas lengan.
- Saraf Radialis: Menginervasi otot-otot ekstensor lengan belakang (triceps brachii) dan kompartemen posterior lengan bawah (ekstensor pergelangan tangan dan jari-jari), serta memberikan sensasi pada kulit bagian posterior lengan dan dorsal tangan.
- Saraf Medianus: Menginervasi sebagian besar otot fleksor lengan bawah (kecuali fleksor karpi ulnaris dan bagian ulnar fleksor digitorum profundus), otot-otot thenar tangan, dan memberikan sensasi pada kulit sisi palmar ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan setengah radial jari manis.
- Saraf Ulnaris: Menginervasi fleksor karpi ulnaris, bagian ulnar fleksor digitorum profundus, sebagian besar otot intrinsik tangan (otot-otot hypothenar, interossei, lumbricales medial), dan memberikan sensasi pada kulit sisi palmar dan dorsal jari kelingking dan setengah ulnar jari manis.
- Pembuluh Darah (Blood Vessels) Suplai darah utama ke lengan berasal dari arteri subclavia yang menjadi arteri axillaris setelah melewati iga pertama. Arteri axillaris kemudian menjadi arteri brachialis di lengan atas, yang bercabang menjadi arteri radialis dan ulnaris di lengan bawah. Arteri-arteri ini membentuk arkus palmar superfisial dan profunda di tangan, yang menyuplai darah ke jari-jari. Drainase vena terjadi melalui vena superfisial (misalnya, vena sefalika dan basilik) dan vena profunda yang mengikuti arteri.
- Biomekanik Lengan Manusia. Biomekanik lengan mempelajari gaya dan gerakan yang terlibat dalam aktivitas lengan. Memahami prinsip-prinsip ini penting untuk menganalisis gerakan, mengoptimalkan kinerja, dan mencegah cedera.
- Rantai Kinetik (Kinetic Chain) Gerakan lengan seringkali melibatkan rantai kinetik, di mana gerakan di satu segmen tubuh mempengaruhi gerakan di segmen lain. Rantai kinetik lengan dapat dianggap sebagai rantai terbuka (ujung distal bergerak bebas, seperti melempar bola) atau rantai tertutup (ujung distal tetap, seperti melakukan push-up).
- Tuas (Levers) Sistem muskuloskeletal lengan berfungsi sebagai sistem tuas, dengan tulang sebagai lengan tuas, sendi sebagai fulcrum (titik tumpu), dan otot yang berkontraksi menghasilkan gaya (effort) untuk mengatasi beban (resistance). Sebagian besar sendi di lengan adalah tuas kelas tiga, di mana gaya diterapkan di antara fulcrum dan beban, memungkinkan rentang gerak yang besar dengan pengorbanan keuntungan mekanis dalam hal kekuatan.
- Torsi (Torque) Otot menghasilkan torsi di sekitar sendi, yang menyebabkan rotasi atau gerakan sudut. Besarnya torsi tergantung pada besarnya gaya otot dan jarak tegak lurus antara garis gaya otot dan pusat rotasi sendi (lengan momen). Perubahan sudut sendi dan posisi lengan akan mengubah lengan momen otot, sehingga mempengaruhi kemampuan otot untuk menghasilkan torsi.
- Kinematika dan Kinetika Gerakan
- Kinematika menggambarkan gerakan tanpa mempertimbangkan gaya penyebabnya, termasuk posisi, kecepatan, dan percepatan segmen lengan.
- Kinetika mempelajari gaya-gaya yang menyebabkan atau mempengaruhi gerakan, termasuk gaya otot, gaya eksternal (misalnya, gravitasi, beban), dan gaya reaksi sendi. Analisis biomekanik gerakan lengan melibatkan pengukuran kinematika (misalnya, menggunakan motion capture) dan kinetika (misalnya, menggunakan force plate atau electromyography untuk mengukur aktivitas otot). Informasi ini dapat digunakan untuk memahami pola gerakan yang efisien, mengidentifikasi faktor risiko cedera, dan merancang program latihan atau rehabilitasi yang efektif.
- Fungsi Lengan Manusia dalam Aktivitas Sehari-hari. Lengan manusia memiliki fungsi yang sangat beragam, memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan cara yang kompleks dan adaptif. Beberapa fungsi utama meliputi:
- Manipulasi Objek: Kemampuan untuk meraih, menggenggam, membawa, dan melepaskan objek dengan berbagai ukuran, bentuk, dan berat. Ini melibatkan koordinasi yang rumit antara otot-otot bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan, serta input sensorik dari kulit dan proprioseptor.
- Gerakan Halus dan Presisi: Tangan dan jari-jari mampu melakukan gerakan yang sangat halus dan presisi, seperti menulis, menjahit, menggunakan alat kecil, dan bermain alat musik. Ini dimungkinkan oleh otot-otot intrinsik tangan dan kontrol saraf yang cermat.
- Gerakan Kekuatan: Lengan juga mampu menghasilkan kekuatan yang signifikan untuk aktivitas seperti mengangkat beban berat, mendorong, menarik, dan melempar. Otot-otot besar di bahu dan lengan atas berperan penting dalam fungsi ini.
- Komunikasi Nonverbal: Gerakan lengan dan tangan sering digunakan untuk mengekspresikan emosi, menyampaikan informasi, dan memperkuat komunikasi verbal (misalnya, gestur).
- Dukungan dan Stabilisasi: Lengan dapat digunakan untuk menopang berat badan (misalnya, saat menggunakan kruk) atau untuk menstabilkan tubuh selama aktivitas seperti merangkak atau memanjat.
- Prevalensi Cedera Lengan Manusia. Karena kompleksitas anatomi dan berbagai fungsi yang dilakukannya, lengan rentan terhadap berbagai jenis cedera. Prevalensi cedera bervariasi tergantung pada populasi (misalnya, atlet, pekerja manual, populasi umum), usia, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Beberapa cedera umum pada lengan meliputi:
- Cedera Bahu:
- Rotator Cuff Tears: Kerusakan pada salah satu atau lebih tendon otot rotator cuff (supraspinatus, infraspinatus, teres minor, subscapularis). Umum terjadi pada atlet overhead (misalnya, pelempar bisbol, pemain tenis) dan individu yang lebih tua karena degenerasi.
- Impingement Syndrome: Penjepitan tendon rotator cuff atau bursa subakromial di antara tulang humerus dan akromion skapula, menyebabkan nyeri saat mengangkat lengan.
- Shoulder Dislocation: Keluarnya kepala humerus dari fossa glenoidalis, seringkali akibat trauma.
- Frozen Shoulder (Adhesive Capsulitis): Pengerasan kapsul sendi bahu, menyebabkan nyeri dan keterbatasan rentang gerak.
- Cedera Siku:
- Lateral Epicondylitis (Tennis Elbow): Peradangan tendon otot-otot ekstensor pergelangan tangan di epikondilus lateral humerus, sering disebabkan oleh penggunaan berlebihan.
- Medial Epicondylitis (Golfer's Elbow): Peradangan tendon otot-otot fleksor pergelangan tangan di epikondilus medial humerus.
- Olecranon Bursitis: Peradangan bursa (kantong berisi cairan) di belakang siku.
- Ulnar Collateral Ligament (UCL) Injuries: Sering terjadi pada atlet lempar, dapat berupa robekan parsial atau total.
- Cedera Lengan Bawah, Pergelangan Tangan, dan Tangan:
- Carpal Tunnel Syndrome: Penekanan saraf medianus saat melewati terowongan karpal di pergelangan tangan, menyebabkan nyeri, kesemutan, dan kelemahan pada tangan.
- De Quervain's Tenosynovitis: Peradangan tendon di sisi ibu jari pergelangan tangan.
- Fractures: Patah tulang pada radius, ulna, karpal, metakarpal, atau falangs, sering akibat jatuh atau trauma langsung.
- Sprains and Strains: Cedera pada ligamen (sprain) atau otot dan tendon (strain) akibat peregangan atau robekan berlebihan.
- Trigger Finger (Stenosing Tenosynovitis): Kondisi di mana salah satu jari tersangkut dalam posisi fleksi dan kemudian tiba-tiba meluruskan dengan bunyi "klik".
- Faktor Risiko Cedera: Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko cedera lengan, termasuk:
- Penggunaan berlebihan (overuse): Aktivitas repetitif atau intensitas tinggi tanpa
Tulisan mengenai lengan manusia ini dibuat berdasarkan pengetahuan umum dan sintesis informasi dari berbagai sumber standar dalam bidang anatomi, biomekanik, fisiologi, dan kedokteran olahraga yang tidak secara spesifik merujuk pada satu atau beberapa sumber tertentu saat menyusunnya.
Pengetahuan ini terakumulasi dari studi literatur ilmiah, buku-buku teks di bidang terkait (misalnya, buku teks anatomi Gray's Anatomy, buku teks biomekanik seperti Basic Biomechanics of the Musculoskeletal System oleh Nordin dan Frankel, jurnal-jurnal ilmiah tentang kedokteran olahraga dan rehabilitasi), serta pemahaman umum tentang konsep-konsep yang relevan. Tulisan ini lebih merupakan rangkuman dan elaborasi dari prinsip-prinsip dasar yang umumnya diterima dalam disiplin ilmu yang bersangkutan.